Selasa, 28 September 2010

Artikel Haji

Archive for the ‘Artikel Haji’ Category

Perilaku Hidup Sehat Selama di Tanah Suci

Saturday, April 10th, 2010
Berikut hal-hal yang harus anda perhatikan dalam berperilaku selama berada di tanah suci:
1. Jangan Tiduran di Udara Terbuka
Selama anda berada di tanah suci, anda memang jarang tidur di tengah udara terbuka. Namun, tetap anda perlu menjaga diri agar tidak mengalami dehidrasi dengan banyak minum air.
2. Pakailah Masker
Masker adalah pakaian paling penting, selain pakaian yang diwajibkan seperti pakaian ihram. Lebih-lebih mengingat saat ini sedang terjadi penyebaran flu burung, flu babi serta ada ancaman penyakit meningitis. Masker yang sudah dipakai satu kali sebaiknya dibuang.
3. Ikuti Aturan Kebersihan dan Sanitasi
  • Jangan meludah sembarang tempat, karena meludah sembarangan telah berkontribusi mengurangi sanitasi di tanah suci.
  • Jangan juga membuang sampah sembarangan, lebih baik anda memasukkan sampah ke kantung atau tas anda dulu untuk nantinya dibuang di tempat sampah.
  • Jika ingin buang air besar di toilet umum, lihatlah apakah tempat tersebut cukup higienis atau tidak. Jika dapat ditahan, lebih baik anda buang air besar di kamar hotel. Jika tidak dapat ditahan, gunakan tisu antiseptik atau cairan pencuci tangan antiseptik untuk membersihkan kloset duduk terlebih dahulu.
4. Simpan Obat-obatan Dengan Baik
Jika anda membawa beberapa obat untuk kesehatan atau penyakit anda, simpanlah dengan baik. Penyimpanan yang kurang baik dapat menyebabkan obat anda berjamur atau terkontaminasi  oleh zat lain.
5. Pakai Pisau Cukur Sendiri
Adanya jamaah haji dari Afrika dengan angka kejadian HIV/AIDS yang sangat tinggi adalah salah satu alasan mengapa jangan menggunakan pisau cukur bekas orang lain, apalagi di tempat tukang cukur di dekat Masjidil Haram.
6. Jangan Merokok
Anjuran ini sebetulnya tidak perlu disebutkan lagi. Jika anda adalah perokok dan berhasil menghentikan kebiasaan merokok selama di tanah suci, Insya Allah anda tidak akan merokok lagi selamanya.
Sumber: Buku Kiat Sehat Berhaji dan Umroh

Persiapan Sebelum Ke Tanah Suci

Wednesday, March 31st, 2010
Ibadah haji adalah kewajiban sekali seumur hidup bagi setiap umat muslim dewasa yang mampu melakukannya. Kesempatan berhaji adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada umat muslim, yang belum tentu dapat terulang kembali.
Dalam rangka perjalanan suci berhaji dan berumrah ini, kesehatan jelas memainkan peran penting. Kesehatan yang baik tidak saja membuat pelaksanaan ibadah menjadi lebih mudah dan nikmat, tetapi juga optimal. Oleh karena itu, selain persiapan spritual, persiapan fisik dan mental yang baik sebelum dan selama perjalanan ibadah ini sangat penting dilakukan.
Saat berhaji, di tanah suci jamaah akan menghadapi berbagai kondisi khusus, yaitu suhu dan cuaca yang sangat ekstrem panas atau dingin dibandingkan di tanah air. Selain itu, jemaah juga akan berada dalam kerumunan manusia yang luar biasa banyak sehingga rentan terhadap penularan penyakit.
Secara fisik, setiap hari jamaah akan melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki. Terkadang air bersih dan sanitasi yang baik pun sulit dijaga. Kondisi semacam itu membuat jamaah mudah terkena berbagai penyakit.
Ketika akan melaksanakan ibadah haji dan umrah, pastikan kesehatan anda dalam keadaan yang prima. Jika anda sedang sakit, segeralah pergi ke dokter agar anda mendapat pengobatan yang sesuai sehingga anda kembali sehat saat waktu keberangkatan tiba. Persiapan yang baik akan menghasilkan perjalanan dan pengalaman ibadah haji yang luar biasa dan tak terlupakan.
persiapan sebelum ke tanah suci
Berikut hal-hal yang harus anda lakukan sebelum melakukan perjalanan ibadah haji:
1.  Menjaga Kebugaran Fisik
Semakin bugar, anda semakin mudah melakukan berbagai ritual dalam ibadah haji. Jika sudah memutuskan untuk berhaji, sangatlah penting anda menjaga dan mempersiapkan kondisi tubuh sebugar mungkin. Berikut adalah kiat menjaga kebugaran fisik selama persiapan ibadah haji di tanah air:
  • Berjalan Kaki
  • Olahraga
  • Membiasakan diri terkena sinar matahari
2.  Konsultasi Ke Dokter
Jika anda menderita penyakit tertentu, seperti penyakit tekanan darah tinggi, sakit jantung atau paru-paru, diabetes, segeralah berkonsultasi ke dokter spesialis anda. Mintalah nasihatnya tentang bagaimana mengurangi kemungkinan serangan penyakit itu selama anda melakukan ibadah haji.
Pastikan diri anda dalam kondisi optimal dan terkontrol. Tanyakan pula catatan medis apa yang harus dibawa dan mintalah daftar obat yang biasa dikonsumsi.
3.  Vaksinasi
Dokter akan menanyakan anda untuk melakukan vaksinasi (beberapa vaksinasi memerlukan waktu sampai menunjukkan hasilnya). Juga akan menjelaskan jenis vaksinasi yang anda butuhkan. Konsultasikan dengan dokter anda 6-8 minggu sebelum berangkat ke tanah suci.
4.  Pelindung Dari Cuaca Dingin & Panas
Ibadah haji kadang dilakukan pada musim dingin. Suhu udara akan terasa sangat dingin, terutama di malam hari. Keadaan seperti ini beresiko menyebabkan pneumonia. Lindungi tubuh anda agar tetap hangat. Bawalah baju penghangat, kaos kaki, sarung tangan, dan tutup kepala.
Pada siang hari, hindari sengatan sinar matahari sebisa mungkin. Misalnya dengan berjalan di bawah bayangan pohon atau bangunan. Saat tidak dalam keadaan ihrom jangan sungkan mengenakan payung, topi, dan kacamata hitam. Minumlah cukup air untuk mencegah dehidrasi, sengatan panas, dan kerusakan ginjal. Hindari minuman manis (minuman kaleng dan jus dalam kemasan). Cobalah minum air putih saja, dianjurkan air mineral yang lebih terjaga kebersihannya.
Gunakan juga krim tabir surya (sun block) pada siang hari dan krim pelembab untuk melawan udara panas/dingin, sehingga kulit tidak pecah-pecah.
Sumber : Buku Kiat Sehat Berhaji & Umrah

Informasi Terminal Haji King Abdul Aziz Jeddah

Wednesday, March 24th, 2010
Payung raksasa terminal haji King Abdul Aziz (KAIA) Jeddah menjulang tinggi. Pucuk-pucuk tiang penyangganya bagai paku bumi yang mengikat satu sama lain dalam kesatuan. Temboknya berwarna putih susu Laban, bangunannya berwarna cokelat Jamjoom dilapisi dengan garis marmer ke kuning-kuningan, menampilkan kesan tersendiri dalam wujudnya.
Terminal haji itu merupakan salah satu dari tiga terminal yang berarsitektur sangat menarik dan antik, ia dibangun dan dirancang secara khusus untuk menampung lebih dari 90% jamaah yang datang untuk berhaji. Penggunaan terminal ini memungkinkan Pemerintah Arab Saudi untuk menjalankan peranan tradisionalnya sebagai tuan rumah secara lebih efisien bagi kebutuhan jamaah haji yang setiap tahun semakin membengkak jumlahnya.
Pemerintah Arab Saudi dengan senang hati menggelar terminal ini dan berharap kepada setiap jamaah haji dapat memanfaatkan fasilitas didalamnya dengan penuh kesan yang memuaskan, baik pada masa kedatangan jamaah maupun pemulangannya.
Payung raksasa di terminal haji ini terdiri dari 210 unit, masing-masing terbuat dari fiberglass dilapisi taflon berukuran 45 x 45 meter. Bentuknya kerucut lengkung menuju lingkaran terbuka yang berfungsi sebagai peredam suara sekaligus kedap udara. Tiang-tiangnya berbentuk bundar dan di sebagian atasnya berfungsi sebagai bak penampung air bersih.
terminal haji king abdul aziz di jeddah
Terminal yang terhampar di areal padang pasir seluas 510.000 meter persegi itu dibangun pada tahun 1974 dan rampung pada tahun 1981 M. Lokasinya terletak di sebelah timur dari kota Jeddah, berjarak sekitar 19 kilo meter. Terminal haji itu sendiri meliputi wilayah yang luasnya 105 kilo meter persegi. Bangunannya terdiri dari dua kelompok yang terpisah, masing-masing luasnya 750 x 340 meter. Kedua kelompok bangunan itu sama bentuknya, tetapi terpisah oleh sebidang tanah (taman) seluas 160 meter persegi.
Kedua bangunan terpisah itu mampu menampung 20 unit pesawat berbadan besar sekaligus berbagai pintu gerbangnya. Sementara 45 maskapai penerbangan lainnya dapat parkir di apron yang terletak pada setiap sisi bagian terminal kembar yang terdiri dari lima modul. Masing-masing modul mempunyai dua pintu gerbang pesawat dan bangunan ber-AC untuk penampungan bagi para calon penumpang.
Adapun fasilitas lain yang disediakan untuk memberikan kemudahan bagi para pengunjung Baitullah yang mendarat, diantaranya adalah: Mushalla, tempat wudhu, tempat istirahat, bank, kantor pos, telephone/wartel, telegram, klinik, kamar mandi, mini market, kafetaria, parkir kendaraan, kantor Maktab Wukala Al-Muwahhad, kantor Urusan Nagabah (angkutan haji), kantor perusahaan penerbangan, kantor security, Kementerian Haji, Kementerian Penerangan, Kementerian Urusan islam, Dakwah dan Irsyad serta Wakaf, dilengkapi dengan sarana penunjang lainnya yang terkait.
Sumber: Buku Labbaik, Terbitan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia di Arab Saudi

Menghajikan Orang Tua Yang Telah Wafat

Monday, March 22nd, 2010
Berikut hadits yang menjelaskan tentang menghajikan orang tua yang telah wafat (Haji Fardhu).
Dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya (Buraidah), ia berkata : Ketika aku sedang duduk di sisi Rasulullah SAW tiba-tiba datang seorang perempuan berkata, “Sesungguhnya aku pernah sedekah kepada ibuku (yang waktu itu masih hidup) seorang budak perempuan dan sekarang ibuku wafat?”
Berkata Buraidah : Jawab Rasulullah SAW, “Wajib pahala atasmu dan kembali bu-dak perempuan kepadamu sebagai pewaris.”
Perempuan itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah sesungguhnya ibuku ada tanggungan puasa satu bulan, maka apakah boleh aku menggantikan puasanya?”
Jawab Rasulullah SAW, “Puasalah untuknya!”
Perempuan itu bertanya lagi, “Sesungguhnya ibuku belum melaksanakan haji sama sekali, maka apakah boleh aku menghajikannya?”
Jawab Rasulullah SAW, “Hajikanlah ia!”
(Hadits shahih riwayat Muslim 3/156)
Sumber: Buku Menanti Buah Hati dan hadiah Untuk Yang Dinanti Karangan Abdul Hakim Bin Amir Abdat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar